Ancaman terhadap pengguna WhatsApp, email, dan layanan digital
13
Sep

Ancaman Pengguna Whatsapp, Email dan Layanan Digital

Pada tanggal 6 September 2023, Program Studi Teknik Komputer mengadakan kegiatan Diskusi Ilmiah dengan menghadirkan dua pembicara dari internal dan eksternal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui aplikasi Zoom dan dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi program studi Teknik Komputer serta beberapa pihak eksternal.

Baca juga: Investigasi Tindak Kejahatan Melalui Digital Forensic

Pembicara pertama adalah Bapak Antonius Alfons Tanujaya, MBA, yang menjabat sebagai Direktur PT Vaksincom. Sedangkan pembicara internal adalah Ibu Sri Wahyuni S.Kom, M.Kom, seorang dosen tetap dalam program studi Teknik Komputer. Tema dari diskusi ilmiah ini adalah “Keamanan Android di Ujung Jari: Menghadapi Virus dengan Cerdas.” Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Rio Septian, Sekretaris Fakultas.

Dalam diskusi tersebut, pembicara utama menyampaikan tema “Surviving Digital Life 2023: Ancaman Pengguna WhatsApp, Email, dan Layanan Digital.” Bagaimana penetrasi digital telah memengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Beliau menggarisbawahi pentingnya berhati-hati dalam menggunakan aplikasi seperti TikTok, yang meskipun populer, memiliki potensi risiko. Dampak negatif dari penggunaan berlebihan TikTok, terutama pada anak-anakyang berdampak kepada pengguna menjadi kecanduan karenanya.

Data saat ini adalah komoditas yang paling berharga di dunia, dengan pernyataan “Data is the new oil”. Penjelasannya mengenai hal ini adalah bahwa nilai data meningkat dengan adanya internet, dan data tersebut dapat digunakan untuk keuntungan yang besar. Pembicara juga membahas ancaman terhadap pengguna WhatsApp, email, dan layanan digital yang semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, seperti penipuan, malware, pelanggaran privasi, phishing, dan masalah privasi yang terkait dengan perusahaan teknologi.

Dalam konteks menjaga keamanan digital, pembicara menekankan pentingnya enkripsi dalam kegiatan sehari-hari. Penggunaan ekripsi ini sebenarnya sudah diterapkan tanpa kita sadari seperti penggunaan e-toll, e-money, browsing, dan internet banking.

Two factor authentication

Selanjutnya, diskusi mencakup tantangan dalam verifikasi identitas online, di mana internet merupakan jalan umum yang dapat diakses oleh siapa saja. Pembicara menjelaskan bahwa metode seperti username dan password tidak lagi cukup aman, karena ada risiko seperti keylogger dan rootkit. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah keamanan tambahan seperti two-factor authentication (TFA) untuk melindungi akun online. Beberapa TFA  yang dapat digunakan dan dianggap tingkat keamanan yang tinggi menggunakan Token. Token dianggap paling aman karena sifatnya offline. Namun dapat juga menggunakan aplikasi lain seperti Google Authenticator/Authy. Tak jarang juga banyak menggunakan dengan metode SMS. Namun metode sms ini dianggap paling rendah dibanding menggunakan token.

Terakhir, pembicara membahas ancaman terkini dalam dunia malware, dengan fokus pada virus yang mampu melakukan rekayasa sosial. Pembicara memberikan nasihat kepada pengguna IT untuk tidak langsung mempercayai konten yang mereka terima secara broadcast dan menekankan tanggung jawab individu dalam menjaga keamanan informasi.

Call Paman Onetime

Untuk meningkatkan keamanan digital, pembicara merekomendasikan beberapa tindakan yang disebut dengan Call Paman Onetime.  Yang pertama call yaitu mengetahui siapa yang menghubungi kita. Salah satu aplikasi yang baik digunakan seperti True Caller untuk mengidentifikasi panggilan yang masuk sehingga diketahui walaupun data nya tidak tersimpan di kontak handphone.

Yang kedua adalah Paman yaitu Password Manager untuk mengelola kata sandi yang unik dan aman. Begitu banyak password yang kita miliki seharusnya perlu adanya pengelolaan password yang disebut password manager. Password seharusnya tidak sama untuk semua aplikasi. Dampak akibat password yang sama, jika terjadi pencurian password maka yang lain juga akan mengalami dampak yang sama. Olehkarenanya gunakan password yang unik dan panjang yang memiliki berbagai kombinasi yang dikelola dengan password manager.

Onetime merupakan one time password, perlu adanya authentifikasi 2 faktor. Ketika username dan password dicuri orang lain, maka perlu OTP sebagai langkah keamanan tambahan ketika username dan password terancam dicuri oleh pihak yang tidak sah.