Subnetting and Planning IPv6
Medan, 27 Juni 2022 Program Studi Teknik Komputer Universitas Pembangunan Panca Budi kembali lagi mengadakan kegiatan Diskusi Ilmiah dengan tema: Subnetting and Planning IPv6 bersama dengan narasumber bapak Agus Setiawan selaku CEO Nixtrain selain itu kegiatan ini dihadiri oleh Mahasiswa dan Dosen serta Alumni. Keterbatasan ketersediaan IP versi 4 sehingga memunculkan generasi selanjutnya yaitu IPv6. Hal ini seiring semaking bertambahnya perangkat perangkat yang membutuhkan pengalamatan IP termasuk smartphone, home teater, perangkat Internet of Things (IoT)
Baca Juga : Disaster Recovery Pusat Layanan Data
CEO Cisco pernah bilang “Kedepan internet telpon gratis, bisa call lewat video kemudian telpon semua sudah touch screen dan ternyata semua benar” tutur pak agus dalam penyampaian materi. Bapak agus menyampaikan IPv6 adalah penerus IPv4. IPv6 memiliki ruang alamat 128-bit yang jauh lebih besar. Pengembangan IPv6 juga mencakup perbaikan untuk keterbatasan IPv4 dan peningkatan lainnya. Dengan populasi internet yang meningkat, ruang alamat IPv4 yang terbatas, masalah dengan NAT dan IoT, saatnya telah tiba untuk memulai transisi ke IPv6.
Baik IPv4 dan IPv6 akan hidup berdampingan dalam waktu dekat dan transisi akan memakan waktu beberapa bertahun-tahun. IETF telah menciptakan berbagai protokol dan alat untuk membantu administrator jaringan memigrasikan jaringan mereka ke IPv6. Teknik migrasi ini dapat dibagi menjadi tiga kategori:
1. Dual Stack -Perangkat menjalankan pengalamatan IPv4 dan IPv6 secara bersamaan.
2. Tunneling – Metode transportasi paket IPv6 melalui jaringan IPv4. Paket IPv6 dienkapsulasi di dalam paket IPv4.
3. Translation – Network Translation Address 64 (NAT) memungkinkan mengenable IPv6 untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat yang mendukung IPv4 menggunakan teknik translation yang mirip dengan NAT IPv4. berbagai tindak kejahatan dan tindakan kriminal yang merugikan satu pihak.
Ada tiga kategori besar alamat IPv6:
1 . Unicast – Unicast secara unik mengidentifikasi antarmuka pada perangkat berkemampuan IPv6.
2. Multicast – Multicast digunakan untuk mengirim satu paket IPv6 ke beberapa tujuan.
3. Anycast – Ini adalah alamat unicast IPv6 apa pun yang dapat ditetapkan ke beberapa perangkat. Paket yang dikirim ke alamat anycast dirutekan ke perangkat terdekat yang memiliki alamat tersebut.
pak agus juga menyampaikan Tunneling dan terjemahan adalah untuk transisi ke IPv6 asli dan hanya boleh digunakan jika diperlukan. Tujuannya harus komunikasi IPv6 asli dari sumber ke tujuan. dan Tidak seperti IPv4, IPv6 tidak memiliki alamat broadcast. Namun, ada alamat multicast semua node IPv6 yang pada dasarnya memberikan hasil yang sama.
Seluruh kegiatan diskusi ini berjalan dengan baik dan lancar dengan panduan Mc dan moderator Ibu Supina Batubara, S.Kom, M.Kom dengan jumlah peserta 130. Luaran dari kegiatan disikusi ilmiah ini nantinya akan diimplementasikan dalam bentuk pengabdian kepada Masyarakat oleh dosen Teknik Komputer.
0 comments