RCC Recognition
15
Jan

Upgrading & Recognition Current Competency (RCC) Asesor Kompetensi

Universitas Pembangunan Panca Budi melalui lembaga Lppro, menyelenggarakan kegiatan Recognition Current Competenscy (RCC) bagi Dosen. Upgrading & Recognition Current Competency (RCC) Hotel Saka yang digelar selama dua hari berturut-turut pada 13-14 Januari 2024, telah sukses diselenggarakan. Acara ini dihadiri oleh 19 peserta, serta dua Master Asesor, Ibu Esti Wahyuni dan Ibu Diana Fitri.

Baca juga: Kunjungan Tim IDCARE.UI: Membangun Human Resource di bidang Cybersecurity

Heru Tony Hardjanto, yang mewakili Rektor UNPAB, membuka kegiatan ini. Beliau menyampaikan pesan bahwa para peserta diharapkan dapat mengikuti acara ini hingga selesai dan berhasil meraih kelulusan. Bapak Tony juga menjelaskan bahwa ke depan, memiliki sertifikasi kompetensi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi setiap mahasiswa UNPAB. Beliau menekankan bahwa setiap mahasiswa yang lulus akan memiliki kepercayaan diri dan kebanggaan tersendiri karena mendapatkan surat pendamping ijazah yang secara resmi dikeluarkan oleh lembaga bersertifikasi nasional.

Upgrading & Recognition Current Competency (RCC) Asesor KompetensiUpgrading & Recognition Current Competency (RCC) Asesor Kompetensi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi asesor kompetensi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kegiatan ini wajib diikuti oleh asesor kompetensi yang masa berlaku sertifikatnya telah habis.

Penutupan Kegiatan RCC: Tanggung Jawab Besar Asesor dan Tantangan Pengembangan SDM di Sumatera Utara

Dalam penutupan kegiatan ini, Ibu Esti Wahyuni memberikan wawasan berharga. Asesor, menurut beliau, memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan dosen. Mereka harus melangkah lebih maju dan memperhatikan aspek kutil, kurap, dan kudis, yang mewakili ketelitian, kerapihan, dan disiplin. Jumlah asesor di Indonesia saat ini masih terbatas, hanya mencapai 25.000 orang, dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar. Kota Medan, sebagai contoh, belum memiliki master asesor, menegaskan pentingnya pengembangan SDM khususnya di Sumatera Utara.

Puntupan RCCUcapan selamat disampaikan kepada asesor yang telah direkomendasikan sebagai kompeten. Keberhasilan mereka adalah langkah menuju pemenuhan standar kompetensi yang tinggi. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan ungkapan terima kasih dari salah satu peserta, Bapak Hermansyah, yang mengakui nilai berharga dari pelatihan ini.

Terakhir, penutupan kegiatan disampaikan oleh Kepala LPPRO Medan, Bapak Muliadi Muslim. Semua rangkaian acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk meningkatkan kompetensi asesor, tetapi juga sebagai panggung untuk memahami tantangan yang perlu diatasi di bidang penilaian kompetensi. Semoga kegiatan ini menjadi pendorong untuk lebih mengembangkan SDM di Sumatera Utara, menciptakan lebih banyak master asesor, dan membawa kemajuan dalam dunia asesmen kompetensi di Indonesia.