25
Jan

Kesiapan Sistem Keamanan Jaringan KPU di Tengah Ancaman Siber Pada Masa Kampanye dan Pemilu 2024

Pada tanggal 25 Januari 2024, Program Studi Teknik Komputer menggelar diskusi ilmiah online bertajuk “Kesiapan Sistem Keamanan Jaringan KPU di Tengah Ancaman Siber Pada Masa Kampanye dan Pemilu 2024.” Wakil Fakultas Sains dan Teknologi, Bapak Rio Septian, membuka acara ini dengan penuh semangat, menyoroti pentingnya menjaga keamanan siber dalam proses demokratisasi.

Baca juga: Serangan MITM: Bahaya menggunakan wifi publik gratis.

Diskusi dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, dan praktisi keamanan siber yang antusias. Pembicara pertama, dari Cyberkarta Bapak Ismail Hakim, membawa topik “Cybersecurity Best Practices in the Modern Era.” Ismail Hakim membahas Kerangka Keamanan NIST yang mencakup tahap identifikasi, perlindungan, deteksi, respons, dan pemulihan. Ia juga menyoroti tren terkini seperti defense dan zerotrust, serta pentingnya kepatuhan dan konsep strike zone dalam keamanan siber.

Pembicara kedua, Akhyar Lubis, mengambil peran penting dengan fokus pada SQL Injection. Dalam presentasinya, beliau menjelaskan bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan Teknologi Informasi dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak sesuai dengan Renstra Tahun 2020 – 2024. Beliau membahas penggunaan dokumen elektronik dalam pemilu dan pemilihan, serta memperkenalkan platform seperti SIPOL, SILON, dan SIREKAP yang dikembangkan oleh KPU.

Kesiapan-Sistem-Keamanan-Jaringan-KPU-di-Tengah-Ancaman-Siber-Pada-Masa-Kampanye-dan-Pemilu-2024.Sejarah mencatat bahwa ancaman siber bukan hal baru. Narasumber menyajikan kisah menarik tentang Hacker Xnuxer pada tahun 2004 yang berhasil membobol situs KPU menggunakan XSS dan SQL Injection. Tindakan cepat satuan siber kepolisian memberikan catatan penting tentang urgensi perlindungan terhadap sistem.

Demo SQL Injection oleh Akhyar Lubis menjadi penutup yang menarik. Beliau memberikan wawasan mendalam tentang cara kerja serangan tersebut dan strategi pertahanan yang dapat diimplementasikan. Diskusi ini memunculkan kesadaran akan kerentanan yang perlu diatasi dalam menyongsong Pemilu 2024.

Penyelenggaraan diskusi ilmiah secara online oleh Prodi Teknik Komputer menandakan sinergi antara pendidikan dan praktik dalam menjawab tantangan teknologi saat ini. Keberhasilan acara ini diharapkan menjadi pemicu kolaborasi lebih lanjut untuk menjaga keamanan jaringan dalam proses demokratisasi, menjelang Pemilu 2024.