Ketua Aptisi Pusat Menjadi Narasumber Workshop Kurikulum OBE di Universitas Pembangunan Panca Budi
Prof. Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, MSi MEI, selaku Ketua Aptisi Pusat, menjadi narasumber kunci dalam kegiatan workshop yang berfokus pada Kurikulum Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung A201 Universitas Pembangunan Panca Budi dengan peserta seluruh kaprodi UNPAB dan juga beberapa perwakilan dari berbagai kampus lain. Workshop ini dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 27 Desember sampai dengan 28 Desember 2023.
Baca juga: Kaprodi Teknik Komputer Mengikuti Rapat Kerja Pembahasan Kurikulum INFOKOM berbasis OBE
Dalam paparannya, Prof. Dr. Budi Djatmiko mengupas beberapa poin penting tentang kurikulum yang disesuaikan dengan pendekatan OBE. Fokus utamanya meliputi profil lulusan, terbagi dalam tiga aspek: market signal, scientific vision, dan university value. Market signal menitikberatkan apa yang diinginkan pasar dan konsep “link and match”. Scientific vision merumuskan arah program studi yang telah dilakukan oleh asosiasi program studi serta tujuan lulusan dari perspektif universitas value.
Lebih lanjut, beliau menekankan pada nilai-nilai universitas yang harus menjadi panduan dalam menentukan arah perkembangan lulusan. Dalam konteks ini, Dr. Budi Djatmiko menyoroti pentingnya Capaian Pembelajaran seperti ULO (Capaian Pembelajaran Tingkat Perguruan Tinggi), PLO (Capaian Pembelajaran Tingkat Program Studi), dan CLO (Capaian Pembelajaran Tingkat Perkuliahan) yang kemudian dihubungkan dengan konsep OBE.
Menerapkan OBE dalam Pengembangan Kurikulum
OBE atau Outcome-Based Education menjadi fokus utama dalam pengembangan kurikulum yang disampaikan oleh Dr. Budi Djatmiko. Beliau menjelaskan bahwa OBE mencakup proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa. Konsep pembelajaran yang efektif adalah yang tidak hanya terjadi di dalam kelas, namun juga sampai pada aplikasi di kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, beliau membahas pembelajaran tentang sholat. Proses pembelajaran dimulai dengan pembelajaran bacaan sholat, dilanjutkan dengan praktik langsung, dan pentingnya aplikasi yang masuk akal. Hasilnya adalah output konkret dalam kehidupan sehari-hari, seperti mampu mencegah perilaku yang tidak baik.
Outcome-Based Education, menurut beliau, menggabungkan aspek akademis dengan vokasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada kemampuan mahasiswa untuk belajar secara mandiri. Prof. Dr. Budi Djatmiko juga menyoroti pentingnya materi yang dapat merangsang mahasiswa untuk bertindak dan mengaplikasikan ilmu yang dipelajari.
Dalam workshop ini, hadir kaprodi teknik komputer dan perwakilan dari kampus-kampus lain, memperkuat diskusi tentang implementasi OBE dalam kurikulum perguruan tinggi. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi berbagai pihak dalam mengeksplorasi dan menerapkan prinsip-prinsip OBE guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
0 comments