16
Apr

Seluk Beluk Profesi: Mengenal Network Engineer Lebih Dekat

Network Engineer adalah profesi yang berkaitan dengan pengelolaan jaringan komputer. Seorang Network Engineer bertanggung jawab dalam merancang, mengatur, mengelola, dan memelihara jaringan komputer di sebuah perusahaan. Profesi ini sangat penting dalam memastikan bahwa sistem jaringan komputer berjalan dengan lancar dan aman.

Baca juga: Nasib Penyimpanan Data Konvensional ditengah Gencaran Penyimpanan Cloud Computing

Bagi yang tertarik untuk meniti karir di bidang teknologi informasi, profesi Network Engineer bisa menjadi pilihan yang menarik. Seorang Network Engineer dapat memperoleh penghasilan yang menjanjikan dan memiliki peluang untuk naik jabatan dalam organisasi. Namun sebelum itu, ada baiknya untuk mengenal lebih dalam tentang profesi ini dengan melihat peran yang berbeda, keterampilan yang dibutuhkan, dan tahapan siklus yang ada di bidang networking.

Peran dan Ketrampilan yang dibutuhkan di Networking

Pertama, Who — peran umum dalam networking terdiri dari tingkat pemula yaitu teknisi network dan diposisi puncak adalah Network Architect. Berikut ini gambaran singkat terkait level dan juga ketrampilan penting apa yang dibutuhkan setiap peran.

 

Mengenal Profesi Network Engineer

Model PPDIOO

Model PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize) adalah model yang digunakan oleh Cisco Systems dalam proses perencanaan, implementasi, dan pengelolaan jaringan.

Cisco PPDIOO Lifecycle

Berikut adalah penjelasan singkat untuk setiap tahapan dalam model PPDIOO:

  1. Prepare (Persiapan): Tahap ini mencakup identifikasi kebutuhan bisnis dan teknologi yang akan diakomodasi oleh jaringan. Langkah-langkah persiapan juga meliputi evaluasi kemampuan jaringan yang sudah ada, identifikasi sumber daya yang diperlukan, dan perencanaan untuk mengatasi risiko yang mungkin muncul.
  2. Plan (Perencanaan): Pada tahap perencanaan, detail-detail teknis dan operasional dari jaringan direncanakan. Ini mencakup perencanaan arsitektur jaringan, pemilihan perangkat keras dan perangkat lunak, serta perencanaan keamanan jaringan dan manajemen kapasitas.
  3. Design (Desain): Tahap desain melibatkan pembuatan rancangan teknis dan fisik dari jaringan. Hal ini mencakup pemetaan topologi jaringan, penentuan alamat IP, perancangan keamanan, dan perencanaan manajemen jaringan.
  4. Implement (Implementasi): Pada tahap implementasi, jaringan fisik dan logis dibangun berdasarkan desain yang sudah ditetapkan. Proses implementasi meliputi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak, penerapan kebijakan keamanan, serta pengujian jaringan untuk memastikan kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan.
  5. Operate (Pengoperasian): Setelah jaringan beroperasi, tahap operasi berfokus pada pemantauan dan pemeliharaan jaringan. Ini termasuk manajemen keamanan, manajemen kapasitas, penanganan masalah, dan pembaruan perangkat lunak dan perangkat keras.
  6. Optimize (Optimalisasi): Tahap optimalisasi berkelanjutan dilakukan untuk meningkatkan kinerja, keamanan, dan efisiensi jaringan. Ini melibatkan evaluasi rutin terhadap jaringan, identifikasi area yang dapat ditingkatkan, dan implementasi perbaikan yang sesuai.

Kapan Bekerja dalam Siklus Networking

Di fase Persiapan, arsitek memainkan peran utama dalam menetapkan persyaratan dan merancang strategi dan arsitektur network tingkat atas. Fase Perencanaan melibatkan perencanaan kapasitas dan analisa kesenjangan yang harus diatasi. Arsitek dan network engineer senior menilai fasilitas, persyaratan, dan infrastruktur yang sudah ada.

Fase Desain adalah di mana network engineer senior sangat dibutuhkan untuk mengembangkan spesifikasi teknis komprehensif untuk membuat network dengan aspek keamanan, kinerja, redundansi, dan integrasi berdasarkan arahan arsitektur. Network engineer yunior hanya menjadi peran pelengkap di fase pembuatan design.

Selama Implementasi, network engineer melakukan konfigurasi dan mengaktifkan semua perangkat sesuai dokumen desain. Pengujian dan aktivasi sebelum transisi menjadi sistem yang operasional memerlukan keterlibatan keseluruhan tim.

Fase Pengoperasian sangat bergantung pada peran network engineer dan di bawahnya untuk monitoring, pemeliharaan, dan pemecahan masalah sehari-hari agar sistem berjalan lancar. Fase Optimalisasi memberi kesempatan kepada engineer senior untuk menganalisis kinerja, mengotomatiskan operasi, dan mengidentifikasi peluang perbaikan dari sistem networking tersebut.

Sumber disadur dari tulisan Himawan Nugroho yang bekerja di google sebagai Product and Program Leader – Generative AI and Automation